So…don’t Call Me Psycho

Prof. Michael Stone, psikiater dari Columbia University, menyatakan bahwa psikopat itu manusia yang melakukan kriminal brutal dan kejam secara berulang. Mereka tahu apa yang dilakukan. Mereka sadar akan perbuatannya. Prof. Stone meneliti riwayat hidup lebih dari 500 penjahat kelas berat. Berdasarkan riset itu Prof. Stone membuat Skala Kekejaman (The Scale of Evil) yang bakal meringankan tugas hakim. Kapan suatu kejahatan dikategorikan sebagai brutal, sedikit kejam, bengis, atau amat sangat bengis.

Posisi skala teratas (nomor 22) diduduki oleh seorang ibu, yang membakar hidup-hidup seorang putri kandungnya dan membiarkan putri kandung lainnya kelaparan sampai mati. Skala kedua (nomor 21) adalah pembunuh berdarah dingin. Dia berpenampilan normal. Taat beribadah dan sangat simpatik dengan tutur kata yang santun. Contohnya adalah jagal Ryan dari Jombang dan Dr.Hannibal Lecter. Bagi mereka pembunuhan berantai dan kejam merupakan hal biasa bahkan menyenangkan.

Skala Kekejaman

  1. Manusia yang terpaksa membunuh karena membela diri, karena tak ada kemungkinan lain. Membunuh atau dibunuh.
  2. Manusia pembunuh karena cemburu, dia ini egosentris dan kekanak-kanakan, tetapi belum termasuk psikopat.
  3. Relawan pembantu pembunuhan. Sikapnya ekstrem impulsif. Ciri khasnya: asosial, tidak suka kerja sama atau kerja dalam kelompok. Penyendiri.
  4. Manusia yang membunuh karena membela diri dan provokatif, tapi aksinya ekstrem brutal.
  5. Manusia traumata yang terpaksa membunuh karena suatu sebab (misalnya agar dapat uang untuk beli narkoba). Sangat menyesali perbuatannya dan bertobat.
  6. Manusia pemarah dan terburu nafsu tanpa ciri khas psikopat.
  7. Manusia yang ekstrem narsisisme (ego berlebihan). Gangguan psikisnya ini tidak tampak dan membunuh keluarga dekat . Motif: cemburu.
  8. Manusia pemendam amarah bukan psikopat yang membunuh jika amarah yang dipendam itu sudah menumpuk.
  9. Manusia pencemburu yang sedang kasmaran. Membunuh karena cemburu. Punya ciri psikopat.
  10. Pembunuh mereka yang dianggap bisa menjadi saksi atau mereka yang menghalangi perbuatannya.
  11. Psikopat yang membunuh karena korbannya dianggap sebagai penghambat.
  12. Psikopat yang haus kekuasaan. Membunuh jika terdesak.
  13. Psikopat yang meledak amarahnya. Pribadi yang mudah marah.
  14. Psikopat yang pribadinya sangat kasar, penghasut, egoismenya tinggi.
  15. Psikopat pembunuh massal (amok). Pembunuh berantai. Pembunuh berdarah dingin.
  16. Psikopat pelaku kriminal dengan tindak kekerasan.
  17. Psikopat pembunuh berantai secara seksual yang abnormal.
  18. Pembunuh dengan cara menyiksa korban sampai mati.
  19. Psikopat yang mengarah pada terorisme dan perkosaan.
  20. Pembunuh dengan menyiksa. Motif utamanya penyiksaaan. Psikopat ini kepribadiannya terganggu berat.
  21. Psikopat yang dirasuki penyiksaan ekstrem, belum menjadi pembunuh. Dia inilah calon pembunuh yang bakal menempati posisi ke-22, skala tertinggi.
  22. Psikopat pembunuh bermotif seks dan penyiksa. Motif utamanya penyiksaan korban secara seksual.

TES: SEBERAPA BERAT PSIKOPAT ANDA?

Jawablah 15 pertanyaan di bawah ini dengan ya atau tidak:

  1. Pernahkah Anda punya pikiran untuk membunuh seorang manusia?
  2. Anda punya koleksi lebih dari 10 macam film horor?
  3. Apakah Anda ditakuti orang-orang di lingkungan Anda?
  4. Anda gemar menonton film bertema perang nuklir di tv?
  5. Pernahkah Anda bersimpati pada sang pembunuh saat Anda melihat film horor?
  6. Apakah mengamati orang merupakan salah satu hobi terbesar Anda?
  7. Apakah Anda merasa terganggu dengan tawa seseorang di tempat umum (restoran, angkot, dsb)?
  8. Pernahkah Anda berdiri di depan anak kecil, memandangnya serius, lalu anak kecil itu kemudian menangis ketakutan?
  9. Pernahkah Anda punya perasaan diikuti oleh seseorang?
  10. Anda suka sekali mencoret-coret tembok di tempat umum dengan cat semprot dan alat lainnya, tatkala keadaan sepi atau di malam sunyi?
  11. Apakah warna pakaian Anda lebih banyak yang hitam ketimbang warna lain?
  12. Apakah Anda kadang-kadang merasa terancam oleh teriakan orang-orang di sekitar Anda?
  13. Apakah komputer Anda lebih penting daripada pacar atau pasangan hidup Anda?
  14. Yakinkah Anda, bumi bakal kiamat dalam kurun waktu 5 tahun ke depan?
  15. Semua manusia itu kejam dan bengis. Tidak kenal ampun. Tidak murah hati. Jahat dan egois.

Jika Anda menjawab dengan “ya” sebanyak

  • 15 –> Anda benar-benar psikopat sejati, tinggal menunggu waktu saja sampai saat meletus! Anda termasuk 6% manusia di dunia yang punya genetika psikopat sejak lahir. Anda betul-betul sosok sampah masyarakat tulen. Saatnya konsultasi ke psikiater. Hanya yang perlu diketahui: sampai saat ini belum ada terapi yang betul-betul mujarab.
  • 11-14 –> Anda merupakan sosok yang sulit mengontrol diri, gampang meledak-ledak, pendendam, dan sangat emosional. Sebetulnya dunia ini tidak seburuk yang Anda lihat. Cobalah lebih banyak membaca buku-buku keagamaan dan mengurangi nonton film horor/perang. Jika dibiarkan, sangat mungkin suatu saat Anda benar jadi psikopat sejati!
  • 6-10 –> Anda termasuk manusia yang sulit diatur dan semau gue. Anda kurang toleransi dan agak labil. Kepahitan masa lalu menjadi luka batin yang belum sembuh. Cobalah mengikuti retret penyegar jiwa.
  • 1-5 –> Ada sedikit gejala psikopat di darah Anda. Mayoritas manusia sama dengan Anda. Inilah manusia yang normal. Kadang sabar, kadang bisa marah. Tapi masih dalam tahap yang Anda mampu kontrol. Manusiawi.
  • 0 –> Anda bukan psikopat yang calon pembunuh, tetapi jawaban Anda ada yang tidak Anda jawab dengan jujur! Ada benih kemunafikan di jiwa Anda. Menganggap diri suci murni paling bersih.

* Diambil dari berbagai sumber

P.S. :

Btw…skor-ku ga sampe 5 tuh.. Berarti…I’m Normal!! Yaayy!!! \(.^o^.)/

Junk DNA

Pertama-tama, ijinkanlah saya sejenak mengulang kembali mata kuliah Biokimia yang paling saya benci setengah mati! (Uuurrgghh…).

Pada dasarnya tubuh manusia disusun dengan blue print yang tersimpan dalam kromosom sel kita dalam bentuk rantai double helix Deoxyribo Nucleic Acids (DNA). Tiap manusia mempunyai blue print khusus untuk dirinya sendiri. Tubuh kita mempunyai sekitar 3-4 juta genes dan setiap inti sel punya sekitar 100.000 gen. Genes ini yang bertanggungjawab atas semua aturan karakter tubuh (termasuk warna kulit-rambut-mata kita, tinggi-berat tubuh, sifat, dll ), penyusunan dan pengaturan fungsi organ tubuh, dan struktur genes, yang merupakan bagian paling sederhana dari sistem tubuh, dll. (singkat kata…mustahil seseorang yg punya DNA “muka Tukul Arwana” terlahir sebagai cowok-ganteng-mirip-Jude Law). Karena satu dan lain hal (evolusi, mutasi gen, dkk. Klo dijelasin semua, besok IbuQ bakalan nemuin mayat-ku tengkurep di depan laptop dengan otak meleleh dari telinga), tubuh manusia sekarang berbeda dengan tubuh manusia generasi awal, tubuh manusia sekarang sebagian besar (sekitar 97%) DNA-nya tidak memiliki kode informasi (non-coding DNA) dan hanya sebagian kecil (3%) yang punya (coding DNA). Well, klo katanya Bang Rhoma, “Sungguh..terr-lha-luh!”

Non Coding DNA biasa juga disebut sebagai “Junk DNA” (yeaahh…right, DNA sampah). Disebut “sampah” karena terdiri dari sequences (urutan) yang diproduksi secara acak sehingga kehilangan kemampuan meng-kode-kan atau genes hanya menduplikasi sebagian sehingga tidak mempunyai fungsinya (kaya waktu ulangan kimia gitu deeh…nyontek lembar jawaban teman sebelah tanpa bener-bener tau apa yang kita copy-paste ke lembar jawaban kita sendiri. So…biar nilainya bagus…tetep aja geblek). Non-coding DNA ini ‘egois’, karena suka banget mereplikasi jauh lebih banyak daripada coding DNA, walaupun ini tidak menghasilkan keuntungan tertentu (yang sebenarnya cuma bersifat merusak karena tidak ada gunanya, seperti benalu…).

Dan kenapa aku repot-repot menyiksa sel-sel otak-ku yang lembut dengan mengingat semua tetek bengek  DNA sampah sialan ini  padahal 1000% aku benci biokimia???

Karena melihat ketidak-becusanku selama ini…aku rasa tubuhku ini terdiri dari 100% non coding DNA!!! Bisa-bisanya aku tidak sadar selama ini, M-E-N-G-E-R-I-K-A-N !!!. Pantas saja, semua yang aku lakukan sepertinya salah terus…aku tidak pernah bisa memenuhi harapan orang-orang yang aku sayangi. Meskipun dengan sekuat tenaga, sepertinya yang aku lakukan masih kurang buat mereka…aku cuma membuat mereka kecewa. Aku sering melakukan hal-hal bodoh dan egois yang akhirnya cuma membuatku makin sakit dan menyesal setelahnya. Gara-gara 100% DNA sampah di tubuhku ini! Lama kelamaan aku akan benar-benar menjadi sampah. Neglected, left behind, trampled, forgotten…abandoned.

Ah, satu lagi…menurut teori gen “Sentral Dogma” (klo ga salah),  dalam tubuh kita terdapat sistem pengaturan gen…sistem ini secara tepat mengatur kapan gen kita switching ON, kapan switching OFF, jumlah produk gen yang harus dibuat dan mengatur saat gen “berekspresi”. Proses gen berekspresi membutuhkan group protein yang berperan sebagai activator factor, tranciption factor dan repressor factor yang saling berkaitan. Tetapi pada non coding DNA yang mau “nempel” cuma repressor factor yang disebut sebagai silencer. Bagian ini overlapping dan berlawanan dengan promoter (activator factor + tranciption factor) kemudian menghentikan proses ekspresi gen. Seperti itulah yang terjadi padaku, karena 100% DNA sampah-ku ini semua yang menaruh perhatian padaku cuma Silencer. Para Silencer menentukan apa yang menurut mereka baik untukku, menarikku dengan paksa jika aku mulai keluar dari jalur yang sudah mereka tata untukku, dengan suara dingin dan tanpa memandang wajahku mereka berkata bahwa semua ini adalah yang terbaik untukku, bertingkah seperti promoter adalah pemberontakan…tabu!  Diam dan menjadi anak manis kebanggan mereka itu yang harus aku lakukan. Para Silencer membuat aku dan 100% DNA sampah-ku tanpa ekspresi.

Datar dan kosong…

P.S. :

Sial, kayanya kebanyakan materi Biokimianya nich… Ga papa deeh…makasih bwt blogger-blogger pinter Biokimia yang udah bagi-bagi ilmunya, walaupun baca blognya bikin pusing tapi bisa mendatangkan inspirasi. hahahaha.

………. My Room, Rainy Night with Jake n Coffe. 23 September 2010 : 21.01 ………..